***SELAMAT DATANG DI BLOG "WONG SOLO" KAMI***

Rabu, 20 Oktober 2010

Rabu, 13 Oktober 2010

Wong Solo sukses Dengan Nuansa Islam

Terkadang bisa muncul perasaan ketakutan pada seseorang saat melangkah, jika langkah yang diambilnya dipandang berbeda dengan cara-cara konvensional di tengah masyarakat. Hal itulah yang pertama kali dirasakan oleh pemilik Wong Solo saat pertama kali mengambil keputusan untuk mengelola rumah makan Wong Solo dengan nuansa Islam.
Wong Solo berusaha menepis anggapan masyarakat kalau kita mengidentifikasi dengan sesuatu yang dianggap cenderung eksklusif. Seperti rumah makan dengan label nuansa Islam, asumsi masyarakat dengan menganggap bahwa rumah makan ini hanya untuk orang Islam. Tetapi Wong Solo mengembangkan cara beragama yang inklusif memberi pelayanan kepada konsumen dari semua segmen masyarakat lintas suku, agama, ras dan golongan, sehingga dalam kenyataaanya di berbabagai outlet pengunjung yang terbanyak adalah etnis Tionghoa.

Pada setiap outlet diusahakan agar suasana islami nampak terasa dengan jelas. Ini bisa dilihat pada kenyataan misalnya :
" Semua karyawati memakai jilbab;
" Kuliah agama tujuh menit (Kultum) dilakukan untuk karyawan dan karyawati sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pendek;
" Pengajian dengan metode diskusi bagi para staf/pimpinan yang dilaksanakan secara reguler;
" Setiap menejer harus lancar membaca Al-qur'an dan mampu menjadi khatib Jum'at.
" Wong Solo juga membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan zakat 10 % melalui amil zakat Wong Solo.

Oleh karenanya landasan filosifi proses perjalan usaha Wong Solo adalah Al-Qur'ánul Karím, khususnya surat As-Sháf : 10-11: " Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ?, ( yaitu) : Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."


Untuk meningkatkan pengetahuan dan pendalaman agama bagi para staf, dan untuk menjaga agar proses perjalanan usaha Wong Solo dapat menetapi nilai-nilai ajaran Islam, ditetapkan seorang manajer spiritual Islam yaitu Prof.Dr. Syahrin Harahap, MA Guru Besar IAIN Sumatera Utara.

Read More......

kesuksesan warung Makan Wong Solo

Kriteria kesuksesan bagi RM Wong Solo bukanlah terbatas pada pencapaian materi semata, . tetapi beruntung dan mendapat petunjuk dari Tuhan karena ketaqwaannya. Dengan kriteria kesuksesan seperti itu maka keberhasilan Wong Solo dalam usahanya adalah tercapainya tujuan, yaitu usaha yang maju dan islami dalam rangka jihad di jalan Allah , serta terhindarnya insan Wong Solo dari azab yang pedih, serta bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Kriteria kesuksesan seperti.
diyakini RM Wong Solo tersebut relevan dengan kriteria muknin yang sukses sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al Mukminun ayat 1-9.
" Sungguh bahagia orang-orang mukmin yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholat mereka, dan orang yang berpaling dari pekerjaan sia-sia, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang - orang yang menjaga diri (kemaluannya) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa yang mencari dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang memelihara amanah-amanah dan janji-janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi sorga firdaus mereka kekal didalamnya.

Ayat di atas secara gamblang menjelaskan kriteria kesuksesan seorang mukmin yang dirumuskan dalam poin-poin berikut :

Fi Sholatihim Khosyiuun ( Orang khusuk dalam sholatnya )
Sholat merupakan sarana komunikasi seorang hamba dengan tuhannya, tempat mengadu dan memohon harapan, jalur mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang dapat memberikan jalan bagi setiap problema kehidupan. Takbiratul Ihram tanda pembuka, menyingkirkan segala goda karena berhadapan dengan yang Maha Kuasa, lidah membaca doa hati meraba makna. Dengan itu diharapkan jalan kesuksesan terbuka bagi seorang hamba.

Wa anil laghwi mu'riduun ( Menjauhkan diri dari perbuatan Lagha)
Setiap hari rajin beramal shaleh, berbuat baik terhadap sesama, dengan keluarga, jiran dan lingkungannya. Waktu-waktunya diatur dengan disiplin, tidak berlalu dengan hampa tak bermakna. Tapi diisi penuh dengan kreatifitas dalam rangka mengabdikan diri kepada Sang Penciptanya.

Lizzakati Failun ( Mengeluarkan Zakat )
Mukmin yang memiliki ciri sukses sangat merasa bahwa apa yang dinikmati dalam hidupnya merupakan pemberian dan rahmat Allah SWT. Ia sadar ketika lahir kedunia tidak membawa apa-apa. Karena itu mukmin yang sukses tidak pernah membuat perhitungan kalau memang disuruh bersukur, gemar menyisihkan hartanya sebagai budaya diri, hartanya dizakati, infak diberikan dan sedekah diperhartikan.

Li amanatihim wa ahdihim raun ( Memegang Amanah dan Menepati Janji )
Dalam dirinya terpantul nilai amanah, sangat berhati-hati terhadap kepercayaan yang diberi. Dalam dirinya terekam bahwa Allah mengetahui apapun yang terjadi sedikit banyak diwaktu siang maupun malam hari. Tidak ada satupun yang tersembunyi bagi zat yang Maha Tinggi. Dia penuhi segala janji dan tidak pernah ia pungkiri.

Li Furujihim Hafizuun ( Memelihara Frajnya )
Nafsunya dipelihara, terkontrol tidak berbuat yang salah. Tidak pernah menempuh jalan ilegal tanpa prosedur lewat akad nikah. Selain mampu meredam nafsu melawan rayuan setan di dalam kalbu, juga mengupayakan menegakkan nilai-nilai moral sejauh kemampuan yang ada pada dirinya.

Pada sisi lain dalam surat Asy-Syams : 8 Allah SWT menjelaskan bahwa usaha manusia di jalankan dalam dua landasan berfikir. Ada yang dijalankan dengan landasan ketaqwaan, dan ada yang dijalankan dengan landasan kejahatan, yang secara singkat dapat dilihat dalam diagram berikut :

Menurut pandangan islam seseorang atau kelompok orang disebut sukses adalah orang yang menjalankan usaha atau aktifitasnya sehari-hari dengan landasan ketakwaan. Sedangkan usaha yang dijalankan bukan dengan landasan itu meskipun memperoleh hasil dan kekuasaan yang cukup banyak dan tinggi tetap dikategorikan sebagai tidak sukses. RM Wong Solo senantiasa berupaya menetapi aktivitasnya sehari-hari dengan landasan ketaqwaan.


Jadi tujuan sukses insan RM Wong Solo yaitu usaha profesional yang maju dan dalam rangka terhindarnya insan RM Wong Solo dari azab yang pedih bermanfaat bagi keluarga masyarakat serta sukses dunia dan akhirat

Read More......

Ayam Bakar Kampung



Read More......

Selasa, 12 Oktober 2010

Sejarah berdirinya warung makan wong solo

Menapaki perjalanan usaha usaha Rumah Makan sejak didirikan tahun 1991, hingga sekarang membuat kami semakin yakin betapa sayangya Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

Agama telah memberi petunjuk kepada kami bahwa bekerja bersungguh-sungguh merupakan aktifitas yang sangat mulia di sisi Allah. Dari agama pula kami tahu bahwa jihad bukan hanya berkonotasi berperang (mengangkat senjata) mempertahankan agama Allah. Bekerja dan berusaha bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas hidup, adalah bagian dari makna jihad itu sendiri.

Keyakinan itu mendorong kami menjalankan usaha Rumah Makan Wong Solo bernuansa Islam, menetapkan landasan filosofinya Al-Qur'an surat Ash-Shaff 10-11, dengan motto " Ayam Bakar Wong Solo halalan Tayyiban".
Rumah Makan Wong Solo sendiri pertama berdiri tahun 1991 di Medan dengan hanya bermodalkan uang Rp 2.500.000,-. Namun dengan kesungguhan dalam menjalankan usaha serta berpijak pada nilai-nilai keislaman R.M. Wong Solo saat ini telah berkembang menjadi 30 outlet.
Disamping sistem Total Service, Ayam Bakar Wong solo telah memiliki standarisasi bumbu, hingga kesamaan rasa di antara outlet bisa terjaga mutunya. Maka Ayam Bakar Wong Solo dapat dimiliki oleh setiap orang dengan sistem waralaba (franchise) yang syarat-syaratnya telah ditetapkan oleh sistem manajemen Ayam Bakar Wong Solo. Ditargetkan tahun 2005 gerai ayam bakar Wong Solo telah ada di kota-kota propinsi di seluruh Indonesia, dan negara-negara ASEAN pada tahap selanjutnya. Usaha tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh dari PT. Sarana Sumut Ventura baik material maupun manajemen.
Ayam Bakar Wong Solo adalah rumah makan, artinya Ayam Bakar Wong Solo adalah tempat makan dan minum. Pelanggan juga dapat membuat variasi sendiri menu-menu baik lauk, sayur maupun minuman yang ada. Variasi atau silang tersebut antara lain Ayam Bakar/goreng. Aneka Ikan Bakar/goreng, Sate Udang, Sate Cumi, Sate Ayam, Sate Kambing, Ikan Goreng Tepung, Aneka sayur, Aneka balado/sambal, bahkan Chinese Food seperti saos tomat, saos tauco, saos tiram, steam (kukus), asam manis, cah kailan/brokoli menambah aneka rasa. Dengan variasi tersebut pelanggan justru akan lebih kerasan menikmati hidangan yang disajikan oleh Ayam Bakar Wong Solo.
Pelanggan dapat hadir setiap hari dalam satu bulan tanpa harus mengulang menu yang pernah dinikmatinya. Lebih kurang lima puluh (50) menu Ayam Bakar Wong Solo tersebut memiliki cita rasa yang khas, artinya, walaupun nama menu-menu Ayam Bakar Wong Solo diambil dari menu-menu populer yang sudah ada sebelumnya, akan tetapi cita rasanya pasti akan beda. Perbedaan itu justru membuat + 50 menu tersebut bukan hanya sebagai pendamping dari menu Ayam Bakar, tetapi juga menjadi menu yang menjadi idola dari masing-masing pelanggan.
Naluri memasak yang kami miliki sejak kecil, dikarenakan kami tumbuh di lingkungan keluarga yang memiliki usaha rumah makan dimana usaha tersebut merupakan usaha turun temurun. Bermodalkan naluri tersebut kami merancang sendiri menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak atau orang lain. Disamping itu, nilai lebih Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan Thayyiban, halal artinya produk-produk yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang adalah halal dan diproses dengan memperhatikan khukum-hukum Allah. Thayyiban (baik) artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping itu Zakat 2,5% dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal kemaslahatan.

Read More......

Minggu, 03 Oktober 2010

Manajemen SDM

Managemen pengelola Sumber Daya Manusia di Ayam Bakar Wong Solo tidak terlepas dari proses recruitmen karyawannya. Sistem recruitment yang diterapkan di Ayam Bakar Wong Solo selama ini dilakukan dengan melalui dua cara yakni :
Sumber Intern (dari Orang dalam perusahaan sendiri). Dari dalam perusahaan melalui realokasi SDM yang ada baik berupa tour of duty (alih tugas) atau tour of area (alih tempat kerja). Sasarannya agar perusahaan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat (the right man on the right place). Kedua, sumber ekstern (dari luar perusahaan) yaitu dengan cara perekrutan biasa, dengan melalui beberapa proses yang telah ditentukan.

a. Rekrutmen
Dalam perekrutan karyawan/karyawati selain menekankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademik, akhlak juga menjadi pertimbangan utama. Wong Solo yakin bahwa pekerjaan yang baik apabila dikerjakan oleh karyawan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

b. Training
Pelatihan/training Ayam Bakar Wong Solo bertujuan agar karyawan mampu melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Yang dimaksud dengan training pra tugas yang ada di Wong Solo adalah 1). pelatihan yang dilaksanakan bagi karyawan yang sudah diangkat menjadi karyawan dan 2). pelatihan yang dilaksanakan bagi para calon karyawan yang telah lulus dalam seleksi perekrutan sebelum diangkat menjadi karyawan.
Ada 3 tingkatan pelatihan pra tugas yang ada di rumah makan Wong Solo, yaitu Pertama, pelatihan tingkat pertama, pelatihan ini ditujukan bagi karyawan yang menangani pekerjaan yang bersifat praktis. Kedua, pelatihan tingkat kedua, pelatihan ini ditujukan bagi mereka yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan staff (kabag) yang bersifat teknis. Yang ketiga, pelatihan tingkat tiga, yaitu pelatihan yang ditujukan untuk mempersiapkan karyawan yang akan menduduki jabatan sebagai pimpinan tingkat menengah untuk calon manager, bersifat human skill. Aspek yang diberikan dalam pelatihan dasar antara lain : Pengetahuan, pembekalan yang cenderung berhubungan dengan sikap/pembentukan perilaku.

Read More......

Ayam Bakar Wong Solo telah membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia

1 R.M. Wong Solo Group Medan
1) Jl Gajah Mada No. 22 Telp. 061-4146820
2) Jl SMA 2 Padang Golf Polonia Telp. 061-7879061, 7877942
2 R.M. Wong Solo Group cab. Nanggro Aceh Darussalam (NAD)
1) Jl.Nyak Adam Kamil, Neusu Jaya, B.ACEH Telp: 0651-7415060.
2) Jl. Cik Ditiro (simpang.TELKOM) LHOKSEUMAWE Telp. 0645-7003322.
3) Jl. Imam Bonjol Depan Masjid Agung, MEULABOH No. 36.
4) Jl. Raya Medan- B.Aceh, Pulu Ara (depan terminal lama) BIREUN. Telp. 0644-7000366.
5) Jl. A. Yani, LANGSA No. 60 LANGSA -NAD (0641) 7004546
6) Jl. Teuku Daud Beureuh-Lampriet, NAD (0651) 7103131
7) Jl. Merdeka (Samping PU Kec. Bandar Sakti) LHOUKSEUMAWE-NAD (0645) 7003322
8) Jl. Medan -Aceh Pulu Ara (Depan Terminal Lama) BIREUEN-NAD (0644) 7000366
3 R.M. Wong Solo cab. Pekanbaru
Jl. Jend. Sudirman No. 227 Telp. 0761-32962
4 R.M. Wong Solo cab. Jambi
Jl. Mayjend H.M. Yusuf Singedekane No. 2, Telanai Pura, JAMBI telp. 0741-670088
5 R.M. Wong Solo cab. Tanjung Pinang
Jl. Engku Putri (samping JAMSOTEK) Tanjung Pinang, Telp. 0771-317171
6 R.M. Wong Solo cab. Palembang Jl. R. Sukamto No. 44 Ilir, Palembang Telp. 0711-353662
7 R.M. Wong Solo Group Bali
1). Jl. Merdeka No. 18 Telp. 0361-231191
2). Jl. Raya Kuta No. 87 Denpasar Telp. 0361-7435459
8 R.M. Wong Solo Group Jawa Barat
1) Jl. ABC No. 103 Bandung Telp. 0224236782 HP. 081310926279
2) Jl. Buah Batu No. 159 Telp. 0224236525
3) Jl. Pajajaran Arah Ciawi Telp. 02519141670 HP. 081333554449
9 R.M. Wong Solo Group JABODETABEK
1) Jl. Jatiwaringin Raya No 4 Pangkalan Jati - Jaktim Telp: 02186612276 HP: 085881459985
2) Jl. Lapangan Ros No 29 Tebet Raya-Casablanca-Jaksel Telp: 0218282057 HP: 081318769956
3) Jl. Balai Pustaka Timur No 49 Rawamangun, Telp. 02198287258 HP: 081218284654
4) Jl. Kawasan Niaga Sektor VII Blok A1 No 5 Bintaro Jaya-Tangerang Telp. 02174864109 HP: 081575022911
5) Jl. Margonda Raya 322-7 DEPOK Telp. (021) 7863303 HP:08153041970
10 RM. Wong Solo Group JAWA TIMUR
Jl. Walikota Mustajab No.3 Surabaya, Telp. 031-5344655
Jl. Pahlawan No.1 Sidoarjo telp. 031-8958059
Jl. Tengger No. 2 MALANG Telp. 0341-325326
Jl. Raden Wijaya No.9 MOJOKERTO Telp. 0321-8584360
Jl. Ahmad Yani No. 59 Gresik Telp. 031-3973892
Jl. Ahmad Yani Ruko Brawijaya, Blok-D 10-13 KEDIRI Telp. (0354) 7003770
Jl.Jend.Sudirman, Komp.eks.Stasiun, PATI No. 60 Telp.0295-382193
Jl. Karimata No1 Samp Mesjid Babussalam-Jember
Tulung Agung Telp (0355) 327242
11 RM Wong Solo cab. Malang
Jl. Tengger No. 2 Telp. 0341-325326
12 RM Wong Solo cab. Pekalongan
Jl. KH. Wahid Hasyim No.1 Pekalongan Telp. 0285-430756
13 RM Wong Solo Group Jawa Tengah
1) Jl. IPDA Tut Harsono No.16 Timoho YOGYAKARTA (0274) 554242, 625412
2) Jl. Gatot Subroto No.586 UNGARAN (024) 6921851
3) Jl. Imam Bonjol No.117 SEMARANG (024) 3545118
4) Jl. Wahid Hasyim No.1 PEKALONGAN (0285) 4307506
5) Jl. Jend. Sudirman, PATI (0295) 382193
14 RM Wong Solo Group cab. Kalimantan
1) Jl. Ahmad Yani KM.34,5 Banjar Baru, KALSEL Telp.0511-7544831
2) Jl. Teuku Umar 12 Pontianak, KALBAR Telp.0561-7518147
3) Jl. Sudirman No.1 Banjarmasin Telp.0511-3366148
4) Jl. Gajah Mada No.1 Gg. BDN Samarinda Ulu, KALTIM Telp.0541-743913
5) Jl. Dr.Murjani 438-A Palangkaraya Telp: 0536-3220318
15 RM Wong Solo cab. Mojokerto
Jl. Raden Wijaya No.9 Mojokerto Telp. 0321-8584360
16 RM Wong Solo cab. Pati, JATIM
Jl.Jend.Sudirman, Komp.eks.Stasiun Pati, JATIM No. 60 Telp.0295-382193
17 RM Wong Solo Cab. Purwekerto
Jl. HR Bunyamin No. 106 Purwekerto Telp. (0281) 634505
18 RM Wong Solo cab. Sidoarjo
Jl. Pahlawan No.1 Sidoarjo telp. 031-8958059
19 RM. Wong Solo cab. Jember
Jl. Karimata No.1 Jember Telp. (0331) 331389
20 RM. Wong Solo cab. Kediri
Jl. Ahmad Yani Ruko Brawijaya Blok-D 10-13 Telp. (0354) 7003770
21 RM. Wong Solo cab. Tulung Agung
Tulung Agung Telp (0355) 327242
22 RM. Wong Solo cab. Samarinda
Jl. Gajah Mada No. 1 Gg. BDN, Samarinda Ulu,KALTIM Telp. (0541) 743913
23 RM. Wong Solo cab. Banjarmasin
Jl.Sudirman No.1 Banjarmasin Telp.0511-3366148
24 RM. Wong Solo cab. Palangkaraya
Jl.Dr.Murjani 438-A Palangkaraya Telp: 0536-3220318
25 RM. Wong Solo cab. Pontianak
Jl.Teuku Umar 12 Pontianak Telp:0561-7518147
26 RM. Wong Solo cab. Makasar
Jl. Alauddin No. 226 Makasar Telp:0411-880773 (74)
27 RM. Wong Solo cab. Tebet
Jl.Lapangan Ros No. 29 Tebet Casablanca
28 RM. Wong Solo cab. Ungaran
Jl. Gatot Subroto No. 586 Telp (024) 6921851
29 RM. Wong Solo Depok
Jl. Margonda Raya 322-7 Telp. (021) 7863303
30 RM. Wong Solo Group MALAYSIA
1) Jl. Dagang B/31 Taman Dagang 68000 AMPANG, KL.
2) Jl. Raja Alang No.57 Kampung Bahru Telp. 03-42701947.

Read More......

Jumat, 01 Oktober 2010

Profil Pemilik

Impian Puspo Wardoyo membuat “jarak” antara Solo-Medan lebih dekat dibanding Solo-Semarang terwujud sudah. Jarak di sini lebih tepat diartikan waktu tempuh dibanding pengertian fisik yang dihitung berdasarkan satuan kilometer antara dua titik kota. Impian itu sendiri terinpirasi oleh cerita seorang pedagang bakso yang sukses mengarungi hidup di Medan.

Ketika pria kelahiran 30 November 1957 itu tengah merintis usaha warung lesehan di Solo selepas mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil, suatu saat pedagang bakso asal Solo tersebut bertandang ke tempat Puspo. Dia bercerita bahwa peluang usaha warung makan di Medan sangat bagus. Pedagang bakso itu telah membuktikannya. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan bersih di akhir tahun 1990 itu sekitar Rp 300.000. Dari keuntungan berjualan bakso dengan gerobak sorong itulah teman Puspo ini bisa pulang menengok kampung halamannya di Solo setiap bulan. “Dengan uang, jarak antara Solo-Medan lebih dekat dibanding Solo-Semarang, ” kata Puspoyo menirukan ucapan temannya tadi. Wajar saja jika dengan pesawat terbang waktu tempuh antara Medan-Solo dengan berganti pesawat di Jakarta hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sementara dengan naik bis jarak antara Solo-Semarang ditempuh sekitar empat jam.

Cerita sukses temannya itu begitu membekas di benak Puspo. “Saya bertekad bulat akan merantau ke Medan, ” pikirnya. Untuk mewujudkan keinginannya itu, apa boleh buat, warung makan yang termasuk perintis warung lesehan di kota pusat kebudayaan Jawa itu pun ia jual kepada temannya. Uang hasil penjualan yang tak seberapa itu ia manfaatkan untuk membeli tiket bus ke Jakarta. Mengapa Jakarta? “Karena dengan uang yang saya miliki, bekal saya belum cukup untuk merantau ke Medan, ” katanya.

Ketika tengah merantau di ibu kota itu, suatu hari Puspo membaca lowongan pekerjaan sebagai guru di sebuah perguruan bernama DR Wahidin di Bagan Siapiapi, Sumatera Utara. Apa boleh buat, demi mewujudkan cita-citanya, ia berusaha mengumpulkan modal dengan kembali menjadi guru. Bedanya, kali ini ia tidak lagi menjadi pegawai negeri seperti sebelumnya ketika menjadi staf pengajar mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA Negeri Muntilan, Kabupaten Magelang. “Target saya cuma dua tahun menjadi guru lagi,” katanya. Di sinilah anak pasangan Sugiman-Suki ini ketemu dengan isteri pertamanya Rini Purwanti yang sama-sama menjadi tenaga pengajar di
sekolah tersebut.

Dua tahun menjadi guru ia berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp 2.400.000. Dengan uang inilah keinginannya menaklukkan kota Medan tak terbendung lagi. Uang tabungan itu sebagian ia gunakan untuk menyewa rumah dan membeli sebuah motor Vespa butut. Masih ada sisa Rp 700. 000 yang kemudian ia manfaatkan sebagai modal membangun warung kaki Iima di bilangan Polonia Medan. Disini ia menyewa lahan 4×4 meter persegi seharga Rp 1.000 per hari. Siapa sangka jika dari sebuah warung kecil ini kemudian melahirkan sebuah usaha jaringan rumah makan yang cukup kondang di seantero Medan. Impian untuk menaklukkan “jarak” Solo-Medan lebih dekat dibanding Solo-Semarang pun menjadi kenyataan.

Bukan itu saja, penilaian atas prestasi bisnis yang dirintis Puspo lebih jauh melewati impian yang ia tinggalkan sebelumnnya. Dari ibu kota Sumatera Utara ini nanti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (Wong Solo) melejit ke pentas bisnis nasional. Belakangan ini nama Wong Solo semakin berkibar-kibar setelah berhasil menaklukkan Jakarta setelah sebelumnva “mengapung” dari daerah pinggiran.

Dalam waktu relatif singkat kehadiran Wong Solo telah merengsek dan menanamkan tonggak-tonggak bisnisnya di pusat kota metropolis ini. Ekspansinya pun semakin tak tertahankan dengan memasuki berbagai kota besar di Indonesia. Fenomena Wong Solo mengundang decak kekaguman berbagai kalangan dari pejabat pemerintah, para pelaku bisnis hingga para pengamat. Hampir semua outletnya di Jakarta selalu sesak pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Bahkan ketika bulan Ramadhan kemarin, semua outlet tersebut membatasi jumlah pengunjung saat berbuka puasa.

Skala usaha Wong Solo itu memang belum sekelas para konglomerat masa lalu yang dengan enteng menyebut angka aset, omset atau keuntungan per tahun yang triliunan rupiah. “usaha saya memang belum kelas triliunan seperti para konglomerat yang kaya utang itu,” paparnya. Kendati masih tergolong usaha menengah, namun kinerja wong Solo sangat solid dan tak punya beban utang. Ia memiliki pondasi kuat untuk terus berkembang.

Untuk mewujudkan mimpi-mimpinya, ayah sembilan anak dari empat istri ini telah melewati rute perjalanan yang berlika-liku lengkap dengan segala tantangannya. Ada masa ketika di waktu-waktu awal merintis usaha di Medan ia nyaris patah semangat gara-gara selama berhari-hari tak pernah meraih untung. Hanya berjualan dua atau tiga ekor ayam bakar plus nasi, terkadang dalam satu hari tak seekor pun yang laku. Pernah pula seluruh dagangannya yang telah dimasak di rumah tumpah di tengah jalan karena jalanan licin sehabis hujan. “Apa boleh buat, saya terpaksa pulang dan memasak lagi”. katanya.

Istrinya yang tak sabar melihat lambannya usaha Puspo bahkan sempat memberi tahu ayahnya agar mempengaruhi Puspo supaya tak berjualan ayam bakar lagi. “Mertua saya bilang, kapan kamu akan tobat ?” katanya menirukan ucapan sang mertua. Tantangan terbesar mungkin saat ia menghadapi kenyatan satu cabang Wong Solo miliknya yang baru dibangun langsung dibongkar oleh Pemda medan. Pasalnya cabang ini dibangun tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dinilai mengganggu kenyamanan warga.

Pada awal perantauannya ke Medan, Puspo wardoyo, sama sekali tak menyangka jika usaha warung ayam bakar “Wong Solo” akan berkembang seperi sekarang. Maklum, rumah makan yang dibukanya hanyalah sebuah warung berukuran sekitar 3×4 meter di dekat bandara Polonia, Medan. Setahun pertama dia hanya mampu menjual 3 ekor ayam per hari yang dibagi-bagi menjadi beberapa potong. Harga jual per potongnya Rp 4.500 plus sepiring nasi. Di tahun kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari. Namun sekarang, 13 tahun kemudian, dia memiliki lebih dari 16 cabang tersebar di Medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang dan Yogyakarta.

Meskipun masih mengandalkan ayam bakar, namun menunya kini makin beragam hingga 100 jenis. Mulai dari berbagai jenis makanan yang berbahan baku ayam sampai bebek, berbagai jenis ikan dan sea food, sayur-sayuran, sambal, sampai tempe dan tahu. Tersedia pula berbagai jenis minuman ringan dan aneka juice. Salah satunya juice khas “Wong Solo” adalah Poligami Juice.

Dia mengatakan, ”Prinsip bisnis kami sesuai dengan ajaran Al Qur’an bahwa suatu pekerjaan haruslah dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka”. Sudah terbiasa bagi Wardoyo untuk menyisihkan 10 % dari keuntungannya untuk amal. Dia percaya, Tuhan akan memperkaya orang yang banyak beramal. Dengan tetap menghidupkan roh agama dalam bisnisnya, wardoyo tak segan-segan mengangkat “penasehat spiritual” Prof. Dr Syahrin Harahap, MA, Guru Besar IAIN Sumatra Utara. Maka jangan heran bila Anda kebetulan mampir di salah satu rumah makannya menyaksikan karyawannya sedang berkerumun di saat menjelang atau usai jam kerja. Mereka sedang melaksanakan ibadah “kultum” atau kuliah tujuh menit.

Promosi dari mulut ke mulut membuat warungnya makin terkenal. Terlebih ketika seorang wartawan daerah membuat tulisan tentang “Wong Solo”, makin ramai saja orang yang makan ke warungnya. Pernah suatu hari dia kewalahan memenuhi pesanan pelanggan. Di saat tiga ekor ayam jualannya habis, datang pembeli lain yang bersedia menunggu asalkan Wardoyo mau mencari ayam baru ke pasar. Dia pun memenuhi permintaan pelanggan tersebut dengan membeli tiga ekor ayam lagi. Namun datang lagi pelanggan lain yang juga bersedia menunggu Wardoyo mencari ayam ke pasar. “Seharian itu, hingga larut malam saya pontang panting ke pasar untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berdatangan,” kata Wardoyo mengenang.

Bersamaan dengan bertambahnya pelanggan, dua tahun kemudian Wardoyo memperluas warungnya hingga layak disebut rumah makan. Jiwa seni Wardoyo nampak tergurat pada bentuk bangunan dan penampilannya yang cenderung “nyeleneh”. Dalam bentuk bangunan, misalnya, Wardoyo tak segan-segan mengeluarkan uang cukup besar untuk membayar seorang arsitek guna mewujudkan imajinasinya terhadap suatu bentuk bangunan.

Perpaduan seni dan entrepreneurship Wardoyo juga tertuang dalam pendekatan terhadap konsumen. ”Saya berusaha menghafal nama-nama semua pelanggan saya. Sehingga sewaktu mereka datang saya harus menyambut mereka dengan menyebut namanya,” papar Wardoyo. Inilah yang disebutnya sebagai “menjadikan pelanggan sebagai saudara”.

Seiring dengan berkembangnya “Wong Solo”, puspo wardoyo membuka kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menikmati nilai tambah Wong Solo melalui sistem waralaba. Perjanjian pemilikan waralaba ini diberikan kepada perorangan atau yang diberi kuasa, dan atau badan hukum dengan masa pengoperasian selama 10 tahun.

Hak tersebut mencakup penggunaan merek dagang “Wong Solo”, desain dan dekorasi rumah makan. Merek dan peralatan, tata letak, resep dan jenis makanan, sistem kontrol inventori, metode operasional, pembukuan dan akuntansi, serta pemasaran dan hak untuk menempati dan mengisi rumah makan “Wong Solo”.

Untuk waralaba tersebut, Wardoyo telah membuat standarisasi dalam hal rasa dan gerai (outlet). Jika seseorang membeli waralaba “Wong Solo” di Jakarta, dipastikan sama rasa dan penataan gerainya dengan “Wong Solo” Medan atau di tempat lain. Adapun kewajiban finansial pewaralaba adalah, pertama, membayar uang pendaftaran awal sebesar Rp 500.000. Kedua, membayar biaya pelayanan (royalty/service fee) bulanan berdasarkan persentase tertentu dari penjualan kotor sebesar 12 persen yang dapat dinegosiasikan. Sementara harga sebuah waralaba yang dijual “Wong Solo” terbagi beberapa tipe. Untuk tipe A Rp 700 juta, tipe B Rp 525 juta, tipe C Rp 350 juta, tipe D Rp 225 juta. Dana tersebut digunakan untuk membangun restoran, peralatan, praoperasi, waralaba fee selama 5 tahun, dan hak waralaba selama 10 tahun.

Setelah sukses membesarkan “Wong Solo”, apa harapan Puspo Wardoyo selanjutnya ? dengan sungguh-sungguh dia menyahut, ”Ingin terus bekerja keras, kaya raya, banyak istri, dan masuk surga.”

Read More......